Webinar Turn Into Smart Library oleh Kemenkominfo Rangkul Perpustakaan se-Malang Raya

Baca 2 menit

Bertempat di hotel Grand Mercure, acara webinar yang diadakan oleh Kemenkominfo pada tanggal 28 Juni 2022 merangkul Perpustakaan se- Malang Raya dan Mahasiswa Prodi Perpustakaan dengan tema tentang Smart Into Library. Salah satu nara Sumber Muhammad Rosyihan Hendrawan mengatakan “masalah yang dihadapi masyarakat saat ini adalah industri informasi yang begitu masif membanjiri masyarakat. Beragam Informasi yang datang baik informasi yang akurat maupun informasi palsu. Informasi yang likuiditasnya sangat tinggi serta kemudahan dalam mengakses dapat dengan mudah disebarkan oleh masyarakat sehingga berdampak pada ketidak pastian sumber-sumber informasi yang dimanfaatkan masyarakat”.

Informasi yang tumpang tindih juga memberikan dampak kurang baik pada proses temu kembali informasi ketika digunakan di kemudian hari. Proses pencarian sebuah informasi dikhawatirkan dapat mengurangi akurasi informasi yang dibutuhkan dan akuntabilitas sumber yang diperoleh karena tidak dikelola dengan baik. Fenomena tersebut membuat perpustakaan sebagai pusat penyedia, pengelolan, penyebar informasi melakukan rekonstruksi dalam aspek pengelolaan dan penyebaran informasi sesuai dengan kemajuan zaman saat ini yang seluruh aspek informasi dapat diperoleh melalui platform elektronik.

Smart Library adalah salah satu solusi yang dibutuhkan masyarakat saat ini, menyediakan sumber-sumber informasi yang akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan sumber informasinya. Perpustakaan pintar (smart library) dapat diaktualisasikan dalam bentuk aplikasi perpustakaan digital, intelligent library dan hybrid library yang dapat membantu mempermudah khususnya bagi pustakawan, maupun masyarakat dan akademisi dalam mengakses serta mendiseminasikan informasi.

Meningkatkan kompetensi dan mutu dalam berbagai bidang khususnya bidang pendidikan sudah menjadi tugas utama seorang Pustakawan saat ini. Hal tersebut sesuai dengan fenomena yang ada di era teknologi informasi saat ini. Dimana pustakawan diharapkan mampu berbenah guna aktualisasi peradaban tersebut. HAP